Sejak tangggal 5-13 November 2008 Sumbo Tinarbuko (Dosen Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa dan Program Pascasarjana ISI) diminta menjadi narasumber Technical Assistence Program Hibah Kompetisi Institusi (PHKI) di Jurusan Seni Rupa FBS Universitas Negeri Medan. Di sana, Sumbo bertugas sebagai pendamping dalam menyusun, menyempurnakan, dan penajaman kurikulum Desain Komunikasi Visual, Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan. Berikut adalah materi Technical Assistence yang berjudul: Tanggalkan Zona Nyaman, Songsong Kurikulum DeKaVe Unimed 2009.
•••
wekekekee…….
haarusnya kurikulum DeKaVe ISI Yk jg dirubah atau di perbaharui,
he2..
Terima kasih Sumbo.
Kembali kasih Danton.
Bagaimana kelanjutan rancangan pembuatan buku seperti yang pernah anda wacanakan beberapa waktu yang lalu …
err… apakah hasil dari wacana semiotika itu menghasilkan desain yg err. spt di atas itu?
seharusnya kurikulum dkv itu menguatkan metode riset dan kajian, bukan sebatas ber-wacana, karena bagian wacana itu lebih tepat untuk seni rupa. semiotika hanya bagian kecil dari analisa desain, bukan hanya dkv tp juga desain2 lainnya, termasuk desain industri (produk). just a thought.
benar…… jgn cuma wacana(dalam hal ini bukan memisah2kan d.k.v ma seni rupa loh!!!), karena praktek lapangan itu berbeda….!!!
keren…
k4rna dan jocab…hari gini masih mempersoalkan wacana dan praktik? basi kalii….bukankah keduanya tesis dan antitesis..jadi yang satu memperkuat yang lain. nggak usahlah mempersoalkan opisisi biner wacana dan praktik dalam DKV dewasa ini.
biar basi, kalo tanpa masalah tidak ada perkembangan. Dan arah perkembangan pendidikan dkv juga semakin tidak jelas. kalo memang akhirnya dkv berujung hanya menjadi urusan nukang, bagus juga begitu. gak ada masalah, gak perlu dgi dan segala sesuatu utk dibincangkan.
keren. . .
Rahmadinata.wordpress.com
dikotomi yang nggak kontekstual mas…
Salam kenal Pak Sumbo … infonya asyik dengan ilustrasi2 spontannya.
Curhat aja pak , kenapa ya …ada saja orang yang menilai orang yang bekerja dengan istilah yang nggak enak ?? Apakah salah orang menuntut ilmu untuk dapatkan suatu profesi ?? Apakah yang tidak bekerja dan mengecilkan orang itu lebih hebat ?? Setahu saya orang seni itu biasanya damai, nggak saling menjelek2kan … Orang seni itu saling menghargai.
Mari saling menghargai … beri masukan yang enak, jangan menggurui. Bila nggak cocok jangan marah … jangan memaksakan kehendak.
Sebaiknya praktisi dan akademisi bersatu membangun kurikulum yang bagus. Kurikulum bagus, sistem bagus maka persaingan di industri inipun jadi bagus/sehat. Bukankah itu tujuan akhirnya?
hmmm
Jadi kangen sama Pak dosen Sumbo nih…Oke banget, kapan kita sambaung lagi silaturahmi kita…Salam kenal semua!
Salam bt Mas Noor Udin ’91. Salam semuanya. Diskusinya seru dan bermutu. Siip dach.
Tertarik nieh mo blajar Seni Rupa
walaupun sama sekali gak pernah makan bangku sekolahan.
Btw kartunnya bagus om :p