Animator asal Indonesia, Rini Sugianto, menjadi animator utama untuk film produksi Hollywood mengenai tokoh terkenal Tintin, ‘The Adventures of Tintin.’
Oleh: Dhania Iman

Tintin dan anjingnya, Snowy, dalam salah satu adegan dalam film 'The Adventures of Tintin'. Foto: Dok. VoA.
Berawal dari kecintaan terhadap karakter fiksi seorang detektif berjambul bernama Tintin, seorang animator muda asal Indonesia bernama Rini Sugianto sukses menembus kancah perfilman Hollywood.
Rini yang saat ini bekerja sebagai animator di perusahaan WETA digital di Selandia Baru, baru-baru ini ikut menggarap film “The Adventures of Tintin.” Sebelumnya, Rini yang adalah lulusan S2 dari Academy of Arts di San Francisco, California rela untuk meninggalkan pekerjaan dan kehidupannya di Amerika dan pindah ke Selandia Baru, setelah mendapat tawaran untuk menggarap film yang disutradarai oleh Stephen Spielberg ini. “WETA waktu itu lagi hiring untuk ‘Tintin’ sama ‘Rise of the Apes.’ Lalu setelah itu saya ditelepon. Katanya, ‘Mau pindah ke Selandia Baru atau nggak? Saya grew up dengan Tintin, sewaktu masih kecil baca Tintin terus. Akhirnya saya nggak bisa nolak dan pindah ke sini tahun kemarin,” tutur Rini via telepon kepada VOA.
Film “The Adventures of Tintin” adalah film layar lebar Hollywood pertama di mana Rini ikut menjadi salah satu animatornya. Selain merupakan prestasi yang luar biasa, tentunya juga cukup membuat hati Rini senang. “Waktu itu senang ya, pas diwawancara (untuk pekerjaan ini), lucunya karena saya di LA punya anjing dan Tintin ada karakter anjingnya, Snowy. (Mereka) agak-agak tertarik juga mungkin karena saya punya anjing jadi mungkin lebih tahu gerakannya anjing karena tiap hari melihat gerakannya. Senangnya dapat kesempatan untuk kerja di film sebesar Tintin. Apalagi dengan sutradaranya semacam Stephen Spielberg. Baru pertama kali ini kerja dengan sutradara terkenal,” ujarnya.
Walaupun begitu, Rini mengaku belum pernah bertemu langsung dengan Stephen Spielberg. “Seminggu sekali, ada director review lewat video conference. Jadi melihatnya hanya dari video aja,” tambah Rini.
Baca selengkapnya » Voice of America
•••
Saya selalu berharap semakin banyak animator asal Indonesia yang bisa bekerja di luar-negeri. Dengan harapan menimba pengalaman disana.
Tetapi terlalu naif, kalo lalu berharap mereka secara ‘one man show’ bisa langsung memajukan peranimasian lokal.
Industri animasi adalah industri hiburan yang massif. Orang-orang seperti Rini sudah bukan hal yang luar biasa lagi, karena di beberapa negara tetangga asia tenggara kita, sudah agak lama berkecimpung demikian.
Sebut saja, Malaysia, Thailand, dan terutama Fillipina. Mereka sudah cukup lama mempunyai studio-studio animasi, maupun individual-individual yang di-hire secara profesional sebagai ‘outsource’.
Menghidupkan industri animasi lokal, memajukannya, dan menjadi tuan rumah sendiri bukanlah semudah membalik tapak tangan. Indonesia memang punya manusia yang banyak, namun selama ini sampai saat ini kita hanya konsumen yang konsumtif.
Yang namanya industri animasi membutuhkan modal yang SANGAT BESAR. Kemampuan individual tidak ada artinya dalam menghadapi hal itu. Kalau dari tingkat sosial paling atas hingga yang paling bawah, kita hanya manusia-manusia konsumtif, mustahil akan bisa menjadi produsen animasi.
Yang dibawah terinjak-injak mengantri sembako, yang di strata sosial menengah ke atas terinjak-injak ngantri BB. Mental yang sama dan sama sekali tidak akan berubah untuk waktu yang lama. Dengan mental konsumtif seperti itu mustahil akan tercipta dalam waktu 10 maupun 20 tahun lagi animasi lokal yang menguasai pasar dalam negeri sendiri.
Manusia Indonesia level-nya sekarang sudah jadi kuli bagi industri dunia. Mulai dari TKI hingga pekerja profesional.
Pendidikan adalah krusial, malangnya, institusi pendidikan pun sudah dijalankan selayaknya mengoperasikan kilang pabrik. Insitutsi pendidikan sudah diubah menjadi industri pendidikan.
Lalu, mungkinkah industri hiburan menjadi hal yang penting untuk merubah mentalitas bangsa Indonesia ini?
Saya jelas meragukan hal itu. Hanya Tuhan yang bisa menyelamatkan bangsa dan negara ini.
Selamat Tahun Baru 2012.
wow….awesome…coba dipromosikan tuh animator2 indonesia lainny …go forward…BRAVO…
kok pesimis gitu…?